Bisnis Transportasi Sudah Bangkit, Bagaimana Peluang Investasi Saham BIRD? adit, September 1, 2023 Masa pandemik covid 2020-2021 merupakan mimpi buruk bagi industry transportasi di Indonesia karena pergerakan mayarakat sangat dibatasi dan membuat pelaku industry transportasi di Indonesia terkena imbasnya. Kala itu Masyarakat di Indoensia khususnya di kota-kota besar disarankan untuk melakukan aktivitas di rumah dan lebih banyak dilakukan secara daring sehingga pergerakan atau perpindahan manusia sangat minim, padahal salah satu pendorong kegiatan ekonomi bergantung pada pergerakan/perpindahan dan aktivitas manusia dari satu tempat ke tempat yang lain. Pergerakan manusia ini tentunya akan membutuhkan alat atau tranposrtasi baik itu berupa kendaraan pribadi ataupun public. Salah satu alat tranportasi di Indonesia adalah taxi dimana sudah umum atau lumrah di kota-kota besar menggunakan jasa taxi baik itu sifatnya daring dan offline. Menurut data dari BPS sejak Q1 tahun 2022 transportasi dan pergudangan merupakan lapangan usaha yang konsisten tumbuh tinggi hal ini di dorong peningkatan mobilitas masyarakat yang mulai berangsur normal. Disamping itu juga kunjungan wisatawan mancanegara pada kuartal Q1 2023 mencapai 2,25 juta atau naik sebesar 508.9% YoY mejadi pendorong di lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum. Permasalahan Kinerja Perusahaan berdasarkan value investing dan pergerakan harga saham Apakah harga saham murah atau pada fair value dan adakah potensi untung bila berinvestasi saat ini berdasarkan Value investing dan metode Discounted Cash Flow (DCF) Proyeksi kinerja 5 tahun kedepan dengan asumsi yang ada. Analisa Kinerja Perusahaan mulai membaik sejak Desember 2021 dimana terjadi kenaikan 105% dibandingkan tahun 2020 dan di tahun 2022 ini laba Perusahaan naik kembali 4075%. Laba Perusahaan positif selama 2 kuartal, pada 1Q23 = 125,8 M, 2Q2023 = 264,3 M. Harga saham turun pada 2020 di 1.300 an dan tahun 2022 naik sedikit di 1.410, pada 1Q23 1.475 dan 2Q23 2.270, sudah terjadi kenaikan signifikan. 2. Value investing vs DCF Pada tahun 2019 PBV sempat diatas 1 namun 2020 s/d 2022 PBV dibawah 1, PBV 1Q23 masih <1 dan pada 2Q23 PBV sudah >1 Berdasarkan perhitungan metode DCF selama 5 tahun, maka nilai Fair value saham BIRD ini di 3.559 dengan asumsi WACC 11,4% , Risk Free rate 11,4%, Market Risk Premium 2,4% levered beta 0,53. Levered beta juga mempertimbangkan kondisi levered beta dari Perusahaan sejenis 3. Kinerja beberapa tahun kedepan berdasarkan beberapa asumsi Asumsi penjualan yang digunakan mengacu pada GDP 1Q2023 dimana 15,93% namun berangsur menurun selama 5 tahun HPP ± 70% dari penjualan Beban Usaha ±19% dari penjualan Kesimpulan Kinerja perusahaan dalam 5 tahun (2018 s/d 2022) mengalami fluktuasi, pada tahun 2020 perusahaan mengalami penurunan paling dalam yaitu sebesar -152% (saat Covid-19) dan tahun berikutnya kinerja mulai pulih dan laba naik. Harga saham tahun 2020 mengalami penuruhan cukup dalam yaitu -47% dan tahun berikutnya mengalami kenaikan secara perlahan di tahun berikutnya. Apabila menggunakan metode value investing dimana PBV sejak covid-19 dibawah 1 namun saat ini di 2Q23 sudah berada diatas 1 yaitu di 2.270, tidak bisa dikatakan murah karena Book value = 2.172 Apabila menggunakan metode DCF 5 tahun maka Fair Value DCF= 3.599 berarti ada potensi mendapatkan gain harga saham dimana harga saham saat ini masih di sekitar 2.200 an. Namun yang ROE hanya sejak 2018 s/d 2022 dibawah 10% begitu juga dengan proyeksi ROE 2023 s/d 2027 juga dibawah 10% sehingga tidak begitu menarik karena returnnya tidak jauh dengan instrument obligasi dengan risiko di saham lebih besar. DER Perusahaan kecil dan tidak pernah lebih dari 1, CR juga bagus menandakan keuangan Perusahaan cukup likuid dari kedua rasio ini Perusahaan dapat digambarkan memiliki keuangan yang baik, hutang bukan menjadi masalah utama. Proyeksi kinerja selama 5 tahun Perusahaan mampu positif dengan komposisi hutang jangka Panjang seperti saat ini maka DER akan tetap terjaga namun ROE belum dapat naik diatas 10% sehingga kemungkinkan kurang menarik bagi investor walaupun dalam 5 tahun kedepan. HPP dan beban-beban lain-lain as is, Perusahaan berpotensi dapat laba dalam 5 tahun kedepan dengan potensi dividen di sekitar 40% dari laba bersih (42% di 2022). Potensi keuntungan bagi investor saat ini masih di dividen bukan dari gain harga saham. Investasi investasi sahamperencaan keuangan banjarmasinsaham bird